Ada seorang pemuda namanya Firman, beliau tinggal di sebuah desa yang sangat fanatik dengan agama. Suatu cerita dia terlambat mengajar TPQ, karena dia harus mencari uang kebutuhan sehari - hari. Ketika jam setengah empat sore, dia harus berangkat dengan terburu - buru naik sepeda motor kecepatan tinggi menuju musholla Al - Taqwa.
Turun dari sepedanya, dia berlari takut terlambat dan malu kepada anak didiknya. Tapi yang terjadi, datang semua. Kemudian dia duduk manis, biasalah awal mengajar mengucapkan salam dan berdoa. Langsung dia bertanya kepada anak santrinya sampai di mana materi.
Ketika dia mulai membaca kitab fathul muin dengan kebiasaannya pelan dalam menerangkan selama 15 menit. Ketika sudah selesai membacanya, dia terkejut santrinya tidur semua. Dia terkejut dalam hatinya kok diam dan biasanya ramai ketiks membaca dan menerangkan.
Dia tetap diam tidak marah, langsung meninggalkan tempat mengajar yang anehnya tidak membangunkan santrinya.
Setelah dia keluar dari musholla, mau naik sepedanya kembali ke rumahnya. Dengan hati kecewa dia pulang ke rumahnya
Firman, seorang pemuda yang pandai mengatur waktu sampai tetangga kok bisa? Padahal 24 jam dia bekerja sebagai penjaga masjid mulai bersih - bersih sampai adzan, masih mengajar di salah satu TPQ, dan bekerja di sawah. Sampai tetangga sekitarnya kagum sekali.
Firman, sudah biasa melakukan pekerjaan walaupun tidak pernah di baysr tapi semangat luar biasa, rejekinya terus mengalir. Ada tetangganya bu Erna bingung kok bisa? " Apa karena rajin ibadahnya dan iklas bekerja" itu timbul pikiran dari bu Erna. Ada pertanyaan lagi dari salah satu teman dekatnya, " apa tidak capek dan istrahatnya cuma 3 jam setiap hari'?.
Semua pertanyaan tentang dia, sekarang tidak ada yang bisa menjawabnya.